SOLO —
Eksistensi tuyul sebagai makhluk gaib yang dimanfaatkan manusia untuk
mencuri uang atau barang milik orang lain serta jika perlu melakukan
perusakan kecil terbukti lebih dari 1.000 tahun. Kendati sebagian
kalangan menyatakan tak percaya atas keberadaan makhluk mitologis itu,
sebagian lainnya segera mengambinghitamkan tuyul tatkala mengalami
kehilangan uang atau barang secara misterius.
Bukan hanya sebagian pedagang kaki lima di selter seputaran Stadion Manahan,
Solo, Jawa Tengah, sebagaimana terungkap, Minggu (21/7/2013), sebagian
warga negara lain di benua Asia pun rupanya mudah juga berasumsi
demikian. Setidaknya, menurut laman Internet scientificpsychic.com, folklore
atau cerita rakyat mereka juga mengenal makhluk gaib mungil yang diduga
bangkit dari roh manusia yang meninggal dunia saat masih bayi atau
kanak-kanak itu. Tuyul dikenal dengan beragam nama di pelbagai negara Asia.
Eksistensi tuyul, sebagaimana pernah dimuat Chicago Tribune,
bahkan tak terusik selama lebih dari 1.000 tahun, tak mempan diberantas
oleh gelombang pelbagai reliji yang menyentuh Asia, baik Hindu,
Buddha,Islam, ataupun Kristen. Namun selama lebih dari 1.000 tahun
tersebut, masyarakat yang mempercayai keberadaan tuyul pun sudah semakin berpengalaman untuk menangkal makhluk yang dalam bahasa Hokian disebut “Kwee Kia” yang maknanya “setan kecil” itu.
Laman hungzai.com,
menyarankan orang yang merasa terganggu dengan suara yang ditimbulkan
tuyul saat mereka bermain-main pada malam hari bersikap sebagaimana
orang dewasa yang menghalau anak-anak nakal. “Kwee Kia keluar pada malam
hari untuk bermain ketika orang lain sedang tidur. Ia akan bermain
dengan mainan favorit di antara barang-barang yang ada di atas meja.
Sering kali, hal itu akan membuat beberapa suara,” papar penulis di
laman itu.
Kwee Kia atau tuyul, lanjutnya, bersikap layaknya anak
kecil sehingga cara untuk menghalaunya adalah dengan memarahinya.
“Lakukan seperti yang Anda lakukan seolah-olah sedang menghentikan
anak-anak yang bermain sepak bola di loteng rumah anda yang kosong.
Tetapi cara itu tidak menjamin Kwee Kia datang kembali,” sambungnya.
Sedangkan laman wikihow.com
mengingatkan orang yang kecurian oleh ulah roh nakal yang bahkan bisa
disuruh membunuh seseorang oleh pemiliknya itu pada dasarnya tak beda
dengan anak kecil. Mereka tidak terlalu cerdas, dan mudah tergoda dengan
kelereng, kacang, pasir dan helai bawang putih. Karena itu, peranti itu
biasa digunakan oleh orang-orang untuk mengalihkan perhatian tuyul dari
perintah pemiliknya. Kalau sudah bermain, mereka bakal lupa dengan
tugasnya di rumah yang didatangi itu.
Mereka, sambung penulis di laman wikihow.com
itu juga menyebut si setan kecil itu memiliki fobia parah terhadap
refleksi diri mereka sendiri. Karena itu, orang yang khawatir dijadikan
sasaran oleh pemilik tuyul biasanya menempatkan uang mereka atau barang
berharga lain di bawah cermin. Hungzai.com bahkan punya cara
lebih jitu, selain dengan meletakkan cermin yang bisa langsung terlihat
saat pintu atau laci dibuka, orang yang kerap kecurian dengan misteris
memberikan sejumlah jarum di balik uang kertas mereka.
“Tempatkan
beberapa jarum di bawah uang kertas Anda. Tatkala tersentuh oleh tuyul,
ia akan kesakitan hingga menjerit. Dan dengan kehendak Tuhan, bisa jadi
jeritannya itu terakhir kalinya yang Anda dengar dari mereka.”
Paranormal Ki Gendeng Pamungkas yang dikutip laman indospiritual.com
menyarankan menangkal tuyul dengan memasang yuyu di sejumlah sudut
rumah karena yuyu dipercaya merupakan mainan favorit tuyul. Seperti
juga terhadap kelereng, kacang, pasir dan helai bawang putih, tuyul bakal lupa tugas dari pemiliknya jika sudah sibuk bermain-main.
Satu lagi sara Ki Gendeng, yakni jangan pernah menyisakan makanan di piring, atau membiarkan makanan terbuka, karena akan mengundang tuyul. “Tuyul ini kan
bodoh dan suka kesasar, apalagi kalau lagi mengambek sama majikan.
Misalnya majikan memerintahkan mencuri di rumah si A, tapi karena tuyul
ini lagi mengambek ya dia bisa kesasar ke rumah orang yang banyak
makanannya… Tuyul suka semua makanan, tapi makanan pokoknya adalah susu
layaknya anak bayi,” tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
PERATURAN BERKOMENTAR
1. Gunakanlah bahasa yang sopan saat berkomentar.
2. Dilarang Memasang link hidup pada saat berkomentar.
3. Dilarang SPAM !!!
4. Untuk menyisipkan catatan, gunakan [catatan].. CATATAN KAMU ...[/catatan]
5. Untuk menyisipkan gambar, gunakan [img]URL GAMBAR KAMU[/img]